olehZahrah Firyal Salma. Kasih sayang anak kepada orang tua adalah cara seorang anak untuk membalas segala kebaikan dan kesabaran ayah dan ibu selama membesarkannya. Kasih sayang tersebut harus tetap ditunjukkan sebagai rasa berbakti meskipun mereka pun tak pernah memintanya. Orang tua merupakan bagian sangat penting dalam kehidupan seorang anak. Dalamkerumunan para pelayat itu, Nabi menegaskan kembali misi utama kerasulannya, yaitu membangun dan mewujudkan kasih sayang. Dalam kesempatan itu, Rasulullah SAW bersabda, ''Saudara-saudaraku, kalau ada di antaramu seseorang yang mati meninggalkan harta, maka hartanya itu harus dibagikan kepada ahli warisnya. 7 Source: buddhazine.com. Diyakini bahwa abhidhamma pertama kali diajarkan oleh sang buddha ketika berdiam di surga tavatimsa kepada para dewa yang hadir di sana. Agama budha merupakan agama yang berazaz pada ajaran siddharta gautama yang mulai ada sejak 2600 tahun sebelum masehi. tersebutbahwa perilaku kasih sayang ditandai dengan cara aktif maupun pasif. Aktif (misalnya memeluk, mencium, menepuk-nepuk) sedangkan secara pasif (misalnya tersenyum, duduk di pangkuan) ekspresi non verbal kasih sayang, serta keterangan lisan mengungkapkan cinta, pujian atau persahabatan. Pendapat ini Menurutbiopsichology.com, kasih sayang adalah pekerjaan sementara emosi adalah sesuatu yang tejradi begitu saja dalam diri. Misalnya, saat mulai hubungan baru, anda menunjukkan kepada orang lain betapa anda peduli dengan dirinya. Anda dapat memenuhi kasih sayang dengan membelikannya hadiah atau mengajaknya nonton film favoritnya. Read Perilaku Kasih Sayang Pertama Kali Diajarkan Oleh Memlalui pembelajaran yang dinamis diharapkan akan tercipta suatu bentuk komunikasi lisan antara peserta didik yang terpola melalui keterampilan menyimak berbicara membaca dan menulis sehinggga suasana pembelajran. Adabeberapa point yang wajib banget untuk orangtua lakukan, Demi Anak keturunannya; ูก. Perkenalkan kepada anak, "Siapa yang telah menciptakan mereka". Dalam proses memperkenalkan kepada anak Jangan sampai keliru, Jika mulai dr awal sudah keliru. Akibatnya akan fatal. V1Y77. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 083806 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81bbe3eea80b3f โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap manusia dalam kehidupannya membutuhkan kasih sayang. Tidak ada orang yang bisa hidup tanpanya. Pengalaman mendapatkan kasih sayang akan menolong seseorang untuk berelasi kepada orang lain. Kasih sayang dari seorang ibu akan membuat anaknya berpikir positif dan mampu menjalani kehidupannya dengan bijaksana. Kasih sayang seorang suami kepada istri akan membuat istri menjadi semangat menjalani rutinitas rumah tangga dan mampu memberikan umpan balik kepada suami sehingga suami akan semangat juga menjalani aktifitasnya. Kasih sayang biasanya diajarkan dalam interaksi sehari-hari. Interaksi dalam keluarga, interaksi dengan komunitas di sekitar dan juga interaksi pribadi dengan Tuhan. Masalahnya adalah kita hidup dalam dunia yang carut marut dan membuat esensi dari kasih sayang menjadi hilang. Kita hidup dalam dunia yang egosentris, dunia yang berdosa, sehingga ungkapan kasih sayang telah terdistorsi dengan ilah jaman dan banyak yang mengalami kemerosotan dalam memahami arti kasih sayang. Sebenarnya belum ada kata terlambat bagi kita untuk mengajarkan arti kasih sayang kepada orang-orang terdekat kita. Sebagai orangtua kita berlomba-lomba dengan media hiburan, games, dan media-media lain yang membuat anak kehilangan sentuhan kasih sayang orangtua. Kapan kita memulai memberikan kasih sayang kepada anak? jawabannya adalah semenjak dia ada dalam kandungan. Perhatian penuh kepada 'kehidupan' yang ada dalam rahim seorang ibu adalah tahap awal kita menunjukan arti kasih sayang. Saya membagi tahap-tahap orang belajar untuk memberikan kasih sayang. Tahap pertama Masa kehamilan dan kelahiran Dalam masa-masa ini, seseorang belajar tentang kasih sayang dari penerimaan ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Ketika dia merasa kehangatan dalam indung dan kehangatan dari orang-orang yang ada di luar indung, maka dia belajar untuk pertama kali tentang arti kasih sayang. Pada masa ini, kasih sayang sering dicurahkan. Ada begitu banyak perhatian dan perlindungan. Ada rasa aman. Tahap kedua Masa Pengasuhan Masa-masa yang kritis karena disinilah pembentukan karakter, kedisiplinan, dan pengelolaan emosi. Cara-cara pembentukan menentukan bagaimana seseorang memahami arti kasih sayang. Bila banyak didapatkan emosi negatif atau pengasuhan yang salah, maka terjadi konsep yang salah tentang kasih sayang. Contoh seorang anak menangis karena tidak mendapatkan barang yang diinginkan di Mall. Lalu karena orangtua merasa tidak mau diganggu dengan suara tangisan anaknya dan membuat malu, akhirnya keinginan anak itu akan dipenuhi. Bila hal ini berulang terus, maka terjadilah konsep yang salah. Si anak merasa dengan dia menangis maka segala keinginannya akan terpenuhi sedangkan bagi orangtua bila melihat anaknya bisa diam dari tangisannya, seolah-olah mereka telah memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak. Dalam tahap ini, sering terjadi distorsi dalam masalah pendisplinan yang terlalu keras, atau justru diabaikan. Kalau distorsinya tidak terselesaikan dengan baik, maka anak akan belajar arti kasih sayang yang salah dalam pengasuhannya. Tahap Ketiga Masa remaja dan pengelolaan identitas diri. Saat seseorang memiliki kedekatan dengan orang-orang tertentu, dan pengharapan yang diliputi cinta kepada lawan jenis, maka gambaran akan arti kasih sayang yang selama ini tersimpan dalam memori mulai terwujudkan. Rasa kasih sayang akan diberikan kepada orang yang dikasihinya. Terkadang rasa kasih sayang itu bisa melewati batas dan aturan moral yang berlaku. oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan dari orang-orang terdekat supaya bentuk kasih sayangnya bisa terolah dengan baik dan dimanifestasikan dengan benar. Tahap keempat Berkeluarga dan membesarkan anak Inilah tahap terpenting dalam mengajarkan kasih sayang. Belajar untuk menyalurkan rasa kasih sayang dalam keluarga, apalagi dalam hubungannya dengan anak sungguh mempengaruhi pemahamannya akan kasih sayang. Seseorang sudah melewati fase 1 hingga fase 3 dan mendapatkan kasih sayang yang cukup, maka akan dengan mudah memberikan kasih sayang kepada anak. Namun apabila dalam salah satu fase terjadi kendala, maka dibutuhkan tenaga yang ekstra, waktu yang lebih banyak lagi dan bantuan orang lain untuk mengajarkan arti kasih sayang kepada anak. Kasih sayang harus diberikan tanpa syarat. Bila kasih sayang menuntut banyak syarat itu namanya kasih bersyarat. Terlepas dari apakah kita telah menerima kasih sayang yang cukup atau justru kekurangan kasih sayang dari usia kita sejak kecil hingga saat ini, tugas kita saat ini adalah menjadi role model bagi generasi di bawah kita supaya mereka benar-benar memahami arti kasih sayang yang sesungguhnya. Jangan sampai terhilang satu-dua generasi yang tidak mengerti akan kasih sayang. maju terus para orang tua Indonesia. Lihat Pendidikan Selengkapnya Peran keluarga dalam perkembangan anak sangat krusial. Keluarga berfungsi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, seperti kasih sayang, perlindungan, sosialisasi, dan pendidikan anggotanya. Dalam keluarga, seorang anak akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan cara untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Mari kenali lebih jauh seputar peran keluarga dalam proses sosialisasi dan pendidikan, serta fungsi keluarga bagi perkembangan anak. Peran keluarga dalam proses sosialisasi Peran keluarga dalam proses sosialisasi anak tak kalah penting. Bukan sekali dua kali orangtua merasa anak mereka menunjukkan perilaku menutup diri ketika berada di lingkungan baru. Padahal saat berada di rumah atau di sekitar orang-orang yang sudah akrab, anak bisa bersosialisasi dengan sangat baik. Hal ini terjadi karena saat berada di lingkungan baru atau berinteraksi dengan orang asing, anak merasa lebih mudah menarik diri. Itu bukan bentuk perilaku anak yang tidak ramah, melainkan hal yang terjadi secara natural. Lalu, bagaimana peran keluarga dalam proses sosialisasi anak agar bisa menjadi lebih mudah? 1. Role play Bermain peran-peranan dapat mengurangi rasa malunya Sepanjang fase kehidupannya, anak akan terus masuk ke dalam situasi yang baru. Sejak lahir, tumbuh menjadi anak-anak, masuk sekolah, dan seterusnya. Artinya, anak perlu tahu bahwa situasi akan terus berubah sepanjang hidupnya. Begitu pula dengan orang yang silih berganti datang dan pergi dalam keseharian mereka. Untuk memudahkan proses sosialisasi, adakan role play seperti drama dengan mereka. Cara ini bisa dilakukan secara berkala. Orangtua atau keluarga bisa menjadi diri mereka sendiri, bisa juga menggunakan boneka sebagai media permainan. Jika anak akan masuk sekolah, gambarkan lewat role play bagaimana situasinya. Mulai dari masuk sekolah, bertemu guru, menyapa teman-teman, hingga proses pembelajaran. Melakukan role play akan membantu anak membayangkan situasi baru yang akan mereka hadapi. 2. Validasi emosi Selanjutnya, peran keluarga adalah validasi emosi. Emosi apapun yang anak tunjukkan, jangan ragu untuk memberikan validasi. Sampaikan bahwa orangtua sadar betul anak merasa kurang nyaman berada di lingkungan baru. Tambahkan pula pengalaman orangtua ketika baru pertama kali masuk sekolah atau bekerja di kantor baru. Berikan pemahaman kepada anak bahwa wajar merasa tegang ketika melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Dengan cara ini, anak akan merasa tidak sendiri menghadapi situasi yang benar-benar baru. 3. Lakukan sounding Bahkan sejak anak masih kecil sekalipun, sounding atau memberikan afirmasi bisa dilakukan oleh orangtua atau anggota keluarga yang lain. Ketika akan menghadapi situasi yang baru atau bisa menyebabkan mereka merasa kurang nyaman, sounding tentang apa yang akan dilihat. Contoh sederhana ketika akan hadir dalam acara keluarga besar, sampaikan bahwa akan ada banyak anggota keluarga lain yang datang. Sebutkan siapa saja yang datang, apa yang akan dilakukan, ada kemungkinan situasi menjadi lebih ramai, dan lainnya. 4. Intervensi secukupnya Dorong anak untuk bermain dengan teman sebayanya Bagi anak-anak, terkadang berkenalan dengan teman sebayanya tidak bisa dilakukan dengan mudah. Lagi-lagi, tiap anak itu unik. Belum lagi jika aktivitas yang mereka lakukan benar-benar baru. Tantangannya bisa lebih besar lagi. Peran keluarga dalam proses sosialisasi semacam ini bisa dengan melakukan intervensi secukupnya. Contohnya dengan memperkenalkan si kecil dengan anak seusia mereka. Ketika sudah mulai nyaman, libatkan anak lebih banyak lagi. Kebiasaan ini akan membuat mereka terbiasa dengan adanya teman baru. 5. Jangan memberi label pemalu Peran keluarga dalam perkembangan anak berikutnya, yaitu jangan memberi label pemalu. Tidak ada anak yang layak diberi label โ€œanak pemaluโ€. Apapun perilaku mereka yang menunjukkan tidak mudah beradaptasi atau bersosialisasi, jangan pernah menyebut mereka pemalu. Semakin sering dia mendengar label pemalu, dia akan merasa ada yang salah dengan dirinya. Sampaikan pula hal ini kepada anggota keluarga, guru, atau orang lain yang sering berinteraksi dengan anak. Berikan pemahaman kepada mereka bahwa anak Anda memang perlu waktu observasi lebih lama sebelum bisa bersosialisasi, dan itu wajar. Jangan pernah memberi label pemalu meski hanya bercanda. 6. Datang lebih awal Ketika harus hadir ke aktivitas sosial seperti acara keluarga, ulang tahun teman, playdate, atau acara lainnya, sebisa mungkin datanglah lebih awal. Ini akan memberi waktu bagi anak untuk melakukan observasi terhadap lingkungan dan orang-orang baru di sekitarnya. Bandingkan jika anak terlambat datang ke tempat baru, di saat situasi sudah penuh dengan orang asing. Tentu mereka akan mudah merasa kewalahan dan bingung dengan situasinya. 7. Berikan instruksi Peranan keluarga berikutnya, yaitu memberikan instruksi. Wajar jika anak merasa bingung apa yang harus mereka lakukan saat berada dalam situasi sosial. Mereka baru hidup beberapa tahun di dunia ini dan belum punya pengalaman yang cukup. Di sinilah peran keluarga dalam proses sosialisasi, untuk memberikan instruksi secukupnya. Agar anak tidak kewalahan dengan deretan instruksi yang terlalu banyak, buatlah analogi. Contohnya ketika guru bercerita di depan kelas, anak perlu mendengarkan dengan baik. Ketika teman mengajak bermain, ajarkan pula respons yang tepat. 8. Menjadi panutan yang baik Peran keluarga dalam proses sosialisasi selanjutnya ialah menjadi panutan yang baik sehingga bisa dicontoh oleh si kecil. Saat sedang bersosialisasi di depan anak, cobalah untuk memerhatikan gaya bicara Anda. Berhati-hatilah dalam memilih kata-kata agar si kecil dapat meniru cara bersosialisasi yang baik ini dari Anda. Ingatlah, anak dapat terus meniru apa yang dilakukan orangtuanya, termasuk dalam bersosialisasi. Jika ingin anak Anda pandai dalam bersosialisasi, jadilah panutan yang baik. 9. Mengajarkan empati Kewajiban anggota keluarga untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi anak ialah mengajarkan empati. Saat anak diajarkan berempati, ia dapat merasa 'terhubung' dengan orang lain dan mampu menciptakan jalinan yang positif. Untuk melancarkan fungsi sosialisasi dalam keluarga yang satu ini, Anda boleh mengajarkan anak untuk mau mendengarkan apa yang orang lain katakan. 10. Ajarkan anak untuk berani bertanya Mengajarkan anak untuk berani bertanya adalah peran keluarga dalam proses edukasi sosial. Menurut The Center for Development & Learning, mengajarkan anak untuk berani bertanya dapat mengasah kemampuan sosialnya. Baca Juga6 Manfaat Pop It untuk Kesehatan Anak yang Tak TerdugaBagaimana Cara Mengeluarkan Air dari Telinga?Makanan Berjamur, Kapan Boleh dan Jangan Dikonsumsi? Peran keluarga dalam pendidikan anak Sebagai institusi pendidikan pertama bagi anak, keluarga memegang peran yang sangat penting dalam pembentukan karakternya. Peran keluarga dalam pendidikan anak bukan hanya memasukkannya ke sekolah yang bagus. Keluarga, terutama orangtua, harus menjadi teladan yang baik, memberikan pengetahuan, menanamkan nilai-nilai positif, menasihati, membimbing, mengawasi, dan membuat anak merasa dihargai. Ketika mendidik anak, orangtua harus memberikan pendidikan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut akan membuat anak belajar berperilaku dan bersikap sebagai pribadi yang bermartabat. Peran keluarga dalam proses edukasi anak akan berlangsung sejak ia kecil hingga dewasa. Fungsi keluarga Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memiliki hubungan perkawinan, ikatan darah, maupun adopsi sebagai pengikat. Melalui peran keluarga, karakter dan kebiasaan seseorang terbentuk. Pendidikan yang pertama anak dapatkan pun berasal dari keluarga. Lantas, apa fungsi keluarga? Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, terdapat 8 fungsi keluarga sebagai berikut. 1. Fungsi kasih sayang Keluarga berfungsi untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan mengurangi bibit permusuhan. Berikan kasih sayang dan perhatian yang maksimal pada anak. Sebab, perasaan disayangi sangat penting bagi perkembangan seorang anak. 2. Fungsi keagamaan Keluarga menjadi tempat di mana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Orangtua dapat menanamkan nilai agama dan memberi identitas agama kepada anaknya sehingga tercipta fondasi yang kuat dalam keluarga. 3. Fungsi reproduksi Keluarga dapat menghasilkan para penerus bangsa. Pendidikan seks dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga agar tidak salah kaprah hingga bertindak sembarangan. 4. Fungsi perlindungan Keluarga harus menjadi tempat yang aman bagi para anggotanya Keluarga menjadi tempat yang aman dan tentram bagi para anggotanya. Seburuk apa pun konflik dalam keluarga, kekerasan, diskriminasi, maupun perilaku buruk lainnya harus dihindari. 5. Fungsi ekonomi Selanjutnya, fungsi keluarga adalah aspek ekonomi. Fungsi ekonomi dalam keluarga terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan, sandang, dan papan. Orangtua akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan Keluarga menjadi institusi pendidikan yang pertama bagi anak. Anak mempelajari berbagai nilai, norma, dan cara melakukan sesuatu. Dalam keluarga, anak juga belajar bersosialisasi dengan orang lain, misalnya orangtua atau saudaranya. 7. Fungsi sosial budaya Peran keluarga juga penting dalam memperkenalkan nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat pada anak. Anak harus memahami tata krama, sopan santun, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat. 8. Fungsi pembinaan lingkungan Keluarga berfungsi mengajarkan anak untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Tanamkan sifat mencintai lingkungan, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Baca JugaMengatasi Parenting Stress saat Membesarkan Anak Autis Tidak Mudah, Kenali Caranya8 Manfaat Ikan Tenggiri yang Baik untuk Semua Kalangan UsiaMengenal Sampah Organik dan Non-organik dari Sumber hingga Cara Mengolahnya Catatan dari SehatQ Perlahan tapi pasti, anak akan terbiasa dengan situasi yang benar-benar asing baginya. Peran keluarga dalam proses sosialisasi sangat penting untuk membangun rasa percaya diri mereka. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang proses adaptasi anak di situasi sosial serta bagaimana membedakannya dengan masalah kecemasan berlebih, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. ๏ปฟKasih sayang merupakan salah satu sifat terpuji yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Hal ini karena kasih sayang dapat mendorong manusia untuk membantu meringankan penderitaan yang dialami oleh manusia adanya kasih sayang, tercipta kepedulian, kedamaian, dan rasa empati kepada orang lain. Nah, berikut ini beberapa pandangan Islam terhadap kasih sayang yang diriwayatkan dalam hadis. Yuk, simak!1. Orang yang tidak menyayangi maka tidak akan Visalli ู…ูŽู†ู’ ู„ุง ูŠูŽุฑุญู… ู„ุง ูŠูุฑุญู… Man laa yarham walaa yurham Artinya "Barang siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi." HR Bukhari dan Muslim 2. Allah SWT hanya menyayangi hamba-Nya yang LopesRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabada ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ุฑู‘ูุญูŽู…ูŽุงุกูŽ Artinya Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang HR Ath-Thabrani dalam al-Muโ€™jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syekh Albani dalam sahih Al-Jaamiโ€™ no 2377 3. Orang yang penyayang akan dirahmati oleh Allah du preez Berbicara tentang kasih sayang, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููˆู’ู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ูู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ูุŒ ุงูุฑู’ุญูŽู…ููˆุง ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู Artinya โ€œPara pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahman Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh zat yang ada di langit.โ€ HR Abu Dawud no 4941 dan At-Tirmidzi no 1924 dan disahihkan oleh Syekh Albani dalam as-Sahihah no 925 Baca Juga 5 Hadis Nabi Muhammad Ini Jadi Pegangan dan Motivasi Jalani Hidup 4. Kasih sayang adalah bagian dari rahmat askewSeruan untuk menebarkan kasih sayang kepada sesama muslim juga terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Berikut bunyi hadis tersebut "Orang-orang yang memiliki sifat kasih sayang akan disayang oleh Allah yang Maha Penyayang, sayangilah semua yang ada di bumi maka semua yang ada di langit akan menyayangimu. Kasih sayang itu bagian dari rahmat Allah, barang siapa menyayangi, Allah akan menyayanginya. Siapa yang memutuskannya, Allah juga akan memutuskannya." Hadis riwayat Tirmidzi 5. Kasih sayang tak terbatas hanya di antara orang mukmin saja, melainkan untuk seluruh umat phamDalam hadis lain diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda โ€œSekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihiโ€. Kemudian mereka menjawab, โ€œWahai Rasulullah, semua kami pengasihโ€. Rasulullah SAW bersabda kembali, โ€œKasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya mukmin, tetapi bersifat umum untuk seluruh umat manusiaโ€ Ath Thabrani Itu dia beberapa hadis tentang kasih sayang dalam agama Islam. Ingat, jadilah orang yang penuh dengan kasih sayang agar Allah SWT senantiasa memberikan rahmat yang berlimpah kepadamu! Baca Juga 5 Hadis tentang Kejujuran, Kebaikan yang Bisa Mengantarmu ke Surga

perilaku kasih sayang pertama kali diajarkan oleh